Budidaya Tanaman Hidroponik
Secara sederhana ditinjau dari asal katanya budidaya
Hidroponik berarti suatu metode budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah,
tetapi memanfaatkan air/larutan mineral bernutrisi yang diperlukan oleh tanaman
dan bahan lainnya sebagai pengganti media tanah yang mengandung unsur hara
seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan genteng/batu bata, serbuk
kayu, Rockcool dan lain sebagainya.
Di bawah ini beberapa kelebihan dan alasan untuk menguatkan
motivasi anda belajar menanam tanaman dengan cara hidroponik, antara lain:
Bertanam hidroponik terbukti hemat dibandingkan dengan
menanam konvensional di atas tanah karena tidak perlu menyiramkan air setiap
hari sebab larutan nutrisi/media larutan mineral yang dipergunakan sudah
tertampung di dalam wadah yang dipakai, sehingga kita tinggal melakukan
pengontrolan saja.
Bertanam hidroponik dapat memaksimalkan lahan terbatas
karena tidak membutuhkan lahan yang banyak, bahkan media tanaman bisa dibuat
secara bertingkat
Bertanam hidroponik terbukti ramah lingkungan karena tidak
menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah, menggunakan air
hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu
menggunakan kendaraan atau mesin.
Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak
menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
Hasil tanaman hidroponik bisa dimakan secara keseluruhan
termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama
Bisa memeriksa akar tanaman dengan jelas secara periodik
untuk mengontrol pertumbuhannya
Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman
dapat terkontrol
Untuk menanam hidroponik tidak perlu tergantung musim,
karena itu dapat ditanam kapan saja sesuai dengan planning kita.
Menanam hidroponik bisa mengurangi/menghemat pemakaian
pupuk.
Bertanam hidroponik tidak perlu banyak tenaga untuk
mengerjakannya
Lingkungan tempat bertanam hidroponik cenderung lebih bersih
ketimbang bertanam di atas tanah.
Tanaman hidroponik jarang mempunyai masalah dengan hama dan
penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, ulat dan cacing nematoda yang
banyak terdapat dalam tanah
Lahan tempat menanam hidroponik lebih fleksibel, dapat
ditanam di mana saja seperti di dalam rumah atau di pekarangan yang sudah
dipaving.
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik,
adalah sayur-sayuran hijau seperti selada, bayam, lombok, tomat, bak choy,
brokoli, sawi, kailan, kangkung, bawang, strowbery, dan lain-lain.
Tanaman-tanaman hidroponik di atas seringkali menjadi pilihan utama bagi para
vegetarian yang sangat memperhatikan proses pembuatan makanan, apakah ada unsur
kimiawi di dalamnya, apakah terdapat pembunuhan hewan, juga terkait dengan
konservasi lingkungan dan usaha penghijauan.
Cara Menanam Sayuran Hidroponik
Ada dua macam teknik utama dalam cara bercocok tanam
hidroponik.
Teknik menanam hidroponik menggunakan larutan nutrisi
Teknik menanam hidroponik menggunakan media pengganti
Perbedaan mendasar dari kedua teknik di atas adalah sebagai
berikut:
Pada teknik yang pertama, kita tidak membutuhkan media tanam
keras sebagai tempat pertumbuhan akarnya, tetapi cukup menggunakan media
larutan nutrisi/air. Metode yang menggunakan larutan tidak membutuhkan media
keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi.
Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah teknik larutan statis
dan teknik larutan alir.
Sedangkan untuk teknik yang kedua, kita menggunakan media
substitusi untuk menggantikan peran tanah sebagai tempat pertumbuhan akar
tanaman. Dalam hal ini kita bisa memanfaatkan media sabut kelapa, akr/batang
pakis, pasir, pecahan batu bata/genteng , serbuk kayu, dan lain-lain
sebagainya.
Pada postingan yang ini kita tidak akan membahas keduanya
karena akan menjadikan postingan ini terlalu panjang dan pastinya membuat anda
lelah membacanya. maka, kita hanya akan membahas teknik yang pertama saja yaitu
cara menanam hidroponik menggunakan media air/larutan.
Cara Menanam Hidroponik dengan Media Air
1. Teknik Larutan Statis
Teknik larutan statis artinya air/larutan nutrisi tidak
perlu kita alirkan. Teknik ini termasuk teknik paling kuno yang sudah
dipraktekkan oleh nenek moyang kita. Dalam teknik menanam hiroponik larutan
statis, tanaman disemai pada media tertentu seperti ember plastik, baskom, bak
semen, atau tangki. Usahakan untuk memilih media yang berwarna gelap atau tidak
tembus cahaya. Hal ini ditujukan untuk menghindari tumbuhnya lumut di dalam
bak/wadah larutan. Kalaupun adanya wadah berwarna bening/transparan, silahkan
anda bungkus terlebih dahulu menggunakan plastik hitam atau alumunium foil yang
tidak tembus cahaya.
Karena air/larutan nutrisi tidak dialirkan, maka ketinggian
larutan diusahakan selalu serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di atas
larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen.
Untuk menghasilkan gelembung oksigen dalam larutan, bisa
menggunakan pompa akuarium. Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya
setiap minggu, atau apabila larutan turun di bawah ketinggian tertentu bisa
diisi kembali dengan air atau larutan bernutrisi yang baru.
2. Teknik Larutan Alir
Teknik Larutan Alir adalah suatu cara bertanam hidroponik
yang dilakukan dengan mengalirkan terus menerus larutan nutrisi dari tangki
besar melewati akar tanaman. Teknik ini lebih mudah untuk pengaturan karena
suhu dan larutan nutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk
tanaman hidroponik skala besar. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam
cara Teknik menanam hidroponik larutan Alir ini adalah teknik lapisan nutrisi
(nutrient film technique) atau sering disebut sebagai 'teknik hidroponik NFT'.
Teknik hidroponik NFT menggunakan parit buatan yang terbuat
dari lempengan logam tipis anti karat, dan tanaman disemai di parit tersebut.
Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air mineral bernutrisi sehingga
sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan
tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga
cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat
oksigen yang cukup untuk tanaman.
Itulah dua teknik
cara menanam hidroponik dengan media air/larutan nutrisi.
Nah, seperti yang saya janjikan di atas, sekarang kita akan
belajar cara menanam hidroponik sederhana di rumah menggunakan bahan dan alat
seadanya.
Ada dua teknik sederhana yang akan saya bahas, yaitu
hidroponik sistem wick (mewakili teknik larutan statis) dan hidroponik sistem
NFT (mewakili teknik larutan alir)
1. Menanam Hidroponik sistem Wick.
Kata 'wick' kalau tidak salah berarti sumbu. Maka sistem
wick biasa disebut juga sistem sumbu. Sistem hidroponik ini menggunakan sumbu
yang dipasangkan ke media/pot tanaman yang berfungsi untuk mengalirkan larutan
nutrisi dari bawah (penampung) ke atas (akar tanaman). Rockwool adalah media
yang akan menyerap air nutrisi yang dibawa kain flanel, sehingga akar-akar muda
tanaman akan menyerapnya dari rockwool. Semakin besar, akar tanaman akan keluar
dari rockwool dan merayap melalui kain flanel menuju larutan nutrisi di bagian
bawah dan mengisapnya sendiri.
Sistem ini merupakan sistem yang paling mudah, dan murah,
dan sangat cocok untuk tahap belajar, terutama untuk para pemula atau hobiis
tanaman indoor.
Bahan yang dibutuhkan :
Botol bekas ukuran 600 ml
Media tanam : disarankan Rockwool (bisa beli di toko
pertanian atau online) Alternatif lain kalau repot bisa diganti sama dacron,
busa bekas, gulungan kapas, atau kain flanel yang digulung.
Sumbu : Bisa menggunakan sumbu kompor / kain flanel / kain
yang menyerap air
rockwool, larutan AB MIX, dan bibit hidroponik
rockwool, larutan AB MIX, dan bibit hidroponik
Potong botol air mineral menjadi 2 bagian
Lubangi bagian atas leher botol di dua sisi dengan solder
atau paku yang dipanasi.
Masukan sumbu/kain flanel yang sudah dipotong memanjang
melalui dua lubang tadi
Pasang terbalik bagian atas botol ke bagian bawah botol.
Media tanam hidroponik sederhana sudah siap digunakan.
Langkah berikutnya menyiapkan benih tanaman yang akan kita
tanam. Untuk latihan saya sarankan tanaman sayuran hidroponik yang gampang
tumbuh seperti sawi atau selada. Saat ini benih/bibit tanaman banyak sekali
dijual secara online. Silahkan googling dengan kata kunci 'bibit tanaman
hidroponik'. Sekalian kalau anda beli online, beli juga rockwool dan pupuk hidroponik.
Cara Menyemai Benih Hidroponik Menggunakan Rockwool
Cara Menyemai Benih Hidroponik Menggunakan Rockwool
Potong-potong rockwool dengan ukuran 2,5 x 2,5.
Basahi rockwool dengan air dengan cara dicipratkan atau
disemprot kecil agar rockwool tidak terlalu basah / digenangi air. Tempatkan di
nampan atau kotak plastik bekas yang ada.
Lubangi bagian tengah setiap rockwool dengan lidi/tusuk
gigi. Jangan buat lubang terlalu dalam, cukup kira-kira 2 mm saja.
Masukkan benih tanaman ke dalam lubang yang sudah dibuat di
atas rockwool.
Tutup wadah dengan kantong plastik hitam dan tempatkan di
tempat yang teduh atau gelap.
Umumnya untuk sayuran seperti sawi dan selada, dalam 1-2
hari sudah sprout/pecah benih. Tanda sprout adalah dengan munculnya calon akar
(putih-putih) dan menyembul calon daun.
Kalau sudah ada yang pecah benih, segera jemur wadah berisi
benih tersebut di bawah sinar matahari pagi sampai siang. Kalau matahari sudah
terik, cukup simpan di tempat yang terang dan tidak perlu ditutup lagi oleh
plastik hitam.
Terlambat mengenalkan pada sinar matahari bisa mengakibatkan
etiolasi.
Lakukan setiap hari. Tambahkan atau semprotkan air agar
rockwool tetap basah dan lembab jika dirasa media sudah kering.
Ciri benih yang sudah siap tanam adalah sudah tumbuh daun
sejati. Pada saat ini tanaman siap dipindah ke media hidroponik untuk
mendapatkan nutrisi tambahan selain air dan sinar matahari.
Cara Membuat Nutrisi Hidroponik
Pada saat benih tanaman sudah siap dipindahkan dari media
semai ke media tanam, nutrisi hidroponik harus segera disiapkan.
Dalam sitem bertanam hidroponik dikenal nutrisi dengan
istilah AB MIX.
AB MIX ini biasa dijual di toko pertanian atau online. Ada
yang masih dalam bentuk bubuk, ada juga yang sudah dalam bentuk larutan cair.
Kalau anda membeli dalam bentuk bubuk, baca panduan cara melarutkannya.
Biasanya dicantumkan dalam kemasannya.
Ada bebeberapa jenis AB MIX. Untuk sayuran, pastikan anda
membeli AB MIX Daun (sayuran daun). Kecuali kalau nanti anda menanam tanaman
buah, AB MIX yang harus disiapkan juga khusus untuk buah. AB MIX terdiri dari 2
larutan cair yang terpisah, yaitu larutan A dan larutan B. Kedua larutan
nutrisi ini adalah larutan pekat yang dalam penggunaannya nanti harus dicampur
lagi dengan air.
Takaran pencampurannya adalah sebagai berikut:
larutan A 5 ml
larutan B 5 ml
air 1 liter
Campurkan ketiga bahan diatas, aduk sampai bercampur
sempurna. Larutan nutrisi siap digunakan.
Cara memindah Benih ke Media Tanam Hidroponik
Siapkan botol bekas yang sudah dibuat sebelumnya.
Isi bagian bawah botol dengan larutan nutrisi.
Pindahkan rockwool yang berisi tanaman yang sudah berdaun
empat ke bagian dalam botol bagian atas yang sudah diisi kain flanel.
Pasangkan kedua bagian botol.
Selesai.
Perawatan Tanaman Hidroponik
Ketika tanaman tumbuh semakin membesar, kebutuhan nutrisi
juga semakin besar. Karena itu minimal seminggu sekali larutan nutrisi harus
ditambah. Kalau di awal campuran nutrisi adalah ; 5ml + 5ml + 1 lt. Minggu
kedua naikkan menjadi 6ml + 6ml + 1lt. begitu seterusnya sampai tanaman siap
panen.
Jangan biarkan larutan nutrisi di botol bagian bawah kosong
karena akan menyebabkan tanaman mati kekeringan. Botol yang berisi larutan
nutrisi rentan terkena lumut karena paparan sinar matahari. Karena itu, kalau
mau, lapisi botol bagian bawah dengan kertas warna gelap. Atau cat dengan warna
hitam. Tapi, karena saya menggunakan botol-botol ini tanpa pelapis, biasanya
pada saat pergantian nutrisi, saya bersihkan lumut-lumut yang menempel hingga
bersih kembali.
Alternatif lain selain menggunakan botol bekas air mineral,
sebenarnya kita bisa juga menggunakan baskom atau tempat plastik lainnya.
Tempat/ media menempatkan rockwool berisi tanaman bisa menggunakan pot kecil
atau bekas gelas air mineral yang dilubangi ujung bawahnya dan dipasangi
sumbu/kain flanel. Untuk menutup baskom/wadah plastiknya dapat menggunakan
styrofoam yang dilubangi sehingga pot-pot akan menggantung dan tidak menyentuh
air. dengan cara seperti ini, kita bisa menempatkan beberapa pot tanaman
sekaligus.